Yogyakarta – Pandemi covid-19 berdampak cukup besar terhadap berbagai sektor ekonomi termasuk kebutuhan pangan dalam kehidupan masyarakat. Virus Covid-19 ini telah muncul di Indonesia sejak bulan Maret tahun 2020 hingga saat ini. Pandemi ini tidak lekas berhenti namun, semakin hari semakin naik angka kematian maupun angka orang yang terjangkit virus ini.
Mahasiswa KKN 06 UNS periode Januari-Februari 2021 memberikan solusi untuk masyarakat Dusun Jomboran, Donokerto, Turi, Sleman, DIY dengan melaksanakan program edukasi dan percontohan dalam upaya ketahanan pangan di kala pandemi dengan Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER). Kelompok KKN ini berjumlah sembilan orang dengan dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S.
Program tersebut cukup sederhana karena dikembangkan dalam pekarangan rumah tidak luas dan cukup hanya menggunakan ember. Dalam ember tersebut bukan hanya untuk pemeliharaan lele saja tapi dapat bersamaan dengan penanaman tanaman kangkung disekitar mulut ember menggunakan gelas plastik bekas secara aquaponik.
Dengan adanya program tersebut bertujuan untuk masyarakat lebih mudah dapat memenuhi kebutuhan pangan guna mewujudkan ketahanan pangan skala rumah tangga. Selain itu, program ini diharapkan membantu pemuda-pemudi dalam memenuhi kebutuhan finansial melalui penjualan hasil budidaya ikan lele dan tanaman kangkung.
Program kerja Budikdamber salah satu program unggulan yang diusung oleh kelompok 06 dengan tema Ketahanan pangan, selain itu juga ada penanaman bibit tanaman cabe, kangkung, pakcoy, dan edamame. Program unggulan lainnya yakni Program kandang desa, yang berisikan 10 ekor ayam dan 10 ekor burung puyuh. Budikdamber ini memiliki 4 ember berukuran besar yang berisikan total 100 ekor lele dan 60 cup gelas plastik kangkung disetiap embernya ada 25 ekor lele dan 15 cup gelas plastik.
Program unggulan tersebut diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat Dusun Jomboran. “ Dengan Program ini salah satu bentuk kami untuk mengajak masyarakat bercocok tanam dan pembudidayaan lele skala rumahan agar mudah dalam memenuhi kebutuhan pangan“, tutur Kevin (Mahasiswa KKN dari fakultas FEB UNS).
Antusiasme warga dusun Jomboran mengenai program pelaksaanaan KKN khususnya Budikdamber sangat aktif dan mendukung program tersebut, kemudian programnnya nanti diserahkan kepada warga masyarakat khususnya kelompok pemuda desa yang nanti akan ditempatkan di kandang Desa Jomboran. Dengan adanya program ini diharapakan kelompok pemuda dapat mengelola Budikdamber dengan benar, dapat mendapatkan manfaatnya yakni panen lele dan kangkung yang kemudian dapat dikonsumsi maupun dijual ,sehingga kelak nanti dapat menjadi pemasukkkan kas pemuda.
Budikdamber ini menjadi solusi dari permasalahan ketahanan pangan di tengah pandemi sekarang ini. Dengan biaya yang murah, mudah, dan praktis ini dapat di contoh untuk masyarakat pada umumnya. Dengan segala keterbatasan baik dari itu lahan dan modal, program Budikdamber ini menjadi opsi pilihan masyarakat agar tidak membutuhkan modal yang banyak dan lahan yang luas agar mendapat pemasukkan yang lebih. Kemudian teknik Budikdamber yang tergolong baru ini begitu menjanjikan baik itu dari segi ekonomi skala rumahan dan bahkan dapat digunakan menjadi alternatif usaha bagi masyarakat. (caka adidarma, kevin aditama)
Komentar