Bogor – Semangat memperbaiki kualitas Majalah Dandapala tak pernah berhenti bagi para redaktur dan staf majalah tersebut. Dengan tujuan agar majalah ini semakin baik, isi dan penampilannya, selama tiga, 30 Maret – 1 April, berlangsung Workshop Jurnalistik dan Fotografi bagi para pengasuh media di bawah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung tersebut. Kegiatan diadakan di Sentul, Bogor.
Workshop yang dihadiri seluruh jajaran redaksi dan staf media di bawah Badan Peradilan Umum itu menghadirkan pembicara wartawan Kompas dan wartawan senior dan mantan redaktur eksekutif Tempo yang kini menjadi pengajar jurnalistik pada Tempo Institute dan Lembaga Pers Dr. Soetomo – Dewan Pers, Lestantya R. Baskoro.
Para pengasuh majalah Dandalapa, yang terdiri pada hakim –ada yang menjabat ketua pengadilan negeri- antusias mengikuti acara yang berlangsung dari pagi hingga petang tersebut. “Kami ingin menggali ilmu dari para wartawan senior dari media terkemuka ini,” ujar Binsar Gultom, hakim Pengadilam Tinggi Banten yang juga salah satu redaktur Dandapala.
Dandapala telah terbit selama sekitar lima tahun dan kini menjadi salah satu media di lingkungan Mahkamah Agung yang paling eksis. Laporan utama majalah ini tak kalah dengan isi laporan majalah mainstream yang beredar di pasaran.
Lestantya R. Baskoro, yang berbicara pada sesi terakhir memberi masukan pada Dandapala, yakni agar alinea penulisan dalam majalah itu tak panjang-panjang dan menggunakan teknik penulisan newsfeature untuk, setidaknya, pada laporan utama, agar lebih menarik pemnbaca. “Jika perlu isi media ini ada terjemahan bahasa Inggris, terutama untuk laporan utama dan kolomnya agar bisa dibaca para hakim di luar negeri,” ujar Baskoro yang pernah selama 5 tahun menjabat redaktur pelaksana bidang hukum Majalah Tempo.
Pada akhir acara, Sekretaris Dirjen Badan Peradilan Umum, Drs. Wahyudin, M.Si., menyerahkan plakat tanda penghargaan dan kenang-kenangan kepada para pemateri. (sik)
Komentar