Jakarta – Ketua KPPU Kodrat Wibowo hadiri seminar panel bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bertajuk Mahalnya Daging Sapi dan Kerbau, Apa Solusinya?, pada Senin lalu. Tujuan dari seminar ini untuk menemukan satu kesepakatan informasi dan identifikasi stok dan harga komoditi daging sapi dan daging kerbau nasional.
Kodrat menjelaskan bahwa bahwa dirinya telah memerintahkan seluruh Kantor Wilayah KPPU untuk selalu mengawasi pergerakan harga daging kerbau nasional dan laporannya dimintakan rutin.
Panel ini dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri RI Syailendra, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Bidang Perekonomian Republik Indonesia Mushdalifah Machmud, Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (GAPUSPINDO) Joni Liano, Ketua Umum Asosiasi Distributor Daging Indonesia Ahmad Hadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (NAMPA) Ishana Mahisa, Dosen Peternakan Institut Pertanian Bogor Afton Atabany, dan Direktur Utama PT. Berdikari Harry Warganegara.
Dalam diskusi panel ini, dijelaskan kondisi neraca ketersediaan daging sapi tahun 2020 adalah surplus. Selama satu tahun, kebutuhan sapi dalam negeri mencapai 717.150 ton dengan produksi dalam negeri mencapai 422.533 ton dan alokasi impor sebesar 312.005 ton.
Pada bulan Maret 2021 ini, kebutuhan daging sapi di Indonesia adalah 52.156 ton, sedangkan surplusnya mencapai 12.663 ton, dengan jumlah total import mencapai 44.510 ton. Pada bulan April 2021, kebutuhan mencapai 59.979 ton dengan surplus mencapai 18.044 ton dengan jumlah pasokan impor sebanyak 40.396 ton, dan kebutuhan pada bulan Mei 2021 adalah 76.769 ton dengan surplus mencapai 12.890 ton, dan pasokan impor mencapai 36.513 ton. Dengan hal ini, kebutuhan daging sapi di Indonesia adalah cukup, untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga tiga bulan ke depan.
Selain masalah ketersediaan daging sapi di Indonesia, penyakit sapi menjadi perhatian penting bagi Pemerintah. Jangan sampai ada kerugian yang menimpa stok daging sapi di Indonesia. Selain sapi, Indonesia juga menyediakan kerbau menjadi stok daging protein di Indonesia. Dan sampai saat ini, ketersediaan kerbau juga mencukupi kebutuhan stok daging nasional.
Dalam panel, terkait harga daging kerbau, Kodrat menjelaskan bahwa bahwa dirinya telah memerintahkan seluruh Kantor Wilayah KPPU untuk selalu mengawasi pergerakan harga daging kerbau nasional dan laporannya dimintakan rutin. Sehingga sampai saat ini, stabilitas harga adalah normal dan stabil. “KPPU saat ini juga sedang mengawasi pergerakan harga dan importasi daging sapi nasional sehingga tidak terjadi lagi kartel atau pelanggaran UU5 Tahun 1999. KPPU juga berharap untuk dapat memperbaiki alur tata niaga daging sapi dan daging kerbau di Indonesia,” katanya. (sumber: KPPU)
Komentar