oleh

Bersih-bersih Polri

INILAH  kesempatan Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan bersih-bersih jajarannya. Kasus Ferdy Sambo –tersangka pembunuh ajudannya- membuka sejumlah  borok pada tubuh kepolisian. Publik disuguhi beragam informasi menyeramkan perihal apa yang terjadi pada institusi penegak hukum ini.

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Mahfud MD melontarkan pernyataan yang membuat orang terperangah, “Ada Mabes di dalam Mabes” untuk menggambarkan bagaimana ada sebuah “tangan-tangan berkuasa lain” di luar struktur resmi yang ada. Ucapan Menteri Polkam ini bisa juga ditafsirkan sebagai  perintah kepada  Kapolri untuk membereskan hal-hal tak benar ini.

Tapi ini belum cukup. Publik menuntut lebih dari itu

Kita angkat topi untuk Mahfud yang berkali-kali, dengan gayanya yang khas, menyoroti secara tajam kasus “pembunuhan brigadir J” ini dan meminta untuk dibuka seterang-terangnya kasus ini.  Pernyataan itu sebenarnya sebagai tanda Menko Polkam berada di belakang Kapolri untuk mendukung pengusutan kasus ini hingga tuntas.

Kini kasus ini telah terbuka. Polisi telah menetapkan para tersangka.  Kapolri juga telah melakukan sejumlah mutasi, di luar penahanan terhadap mereka yang terlibat kasus pembunuhan ini, dalam rangka memperbaiki institusi kepolisian.

Tapi ini belum cukup. Publik menuntut lebih dari itu. Pembenahan dan bersih-bersih kepolisian secara menyeluruh.  Ini tugas berat bagi Listyo. Apalagi kasus ini kemudian dihubungkan dengan berbagai isu berkaitan dengan soal beking judi dan lain-lain. Tapi betapa pun berat tugas itu, publik yakin, Jenderal Listyo Sigit bisa melakukannya.(domainhukumcom)

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed