Pekan ini dua berita tentang polisi membuat kita kembali prihatin –juga marah. Pertama, perihal sekelompok polisi yang baru lulus pendidikan dan diduga menyekap perawat di sebuah hotel di Medan. Kedua, berita seorang polisi melakukan perzinahan dengan istri anggota TNI. Publik bereaksi melalui kolom komentar di berbagai media, mencemooh institusi polri dan meminta Kapolri untuk membersihkan institusinya dari kebobrokan moral anggotanya.
Organisasi polisi kini tengah berada dalam titik nadir – di tengah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang banyak dipuji orang. Kasus Sambo; pengakuan polisi yang mengaku ditekan untuk menyebut ia menyuap seorang petinggi polri, dan terakhir kasus Medan serta polisi berzinah merupakan sederet aib yang melekat di wajah institusi dengan slogan “pengabdianku terbaik” ini.
Tentu tidak adil jika kita menuduh bahwa semua anggota polisi bobrok. Kita tahu jauh di sana, di Papua, Aceh atau perbatasan-perbatasan wiayah negara kita dengan negara lain ribuan polisi meninggalkan keluarga mereka demi tugas menjaga negara ini. Sejumlah mereka bahwa tak pernah pulang –tewas. Namun, seperti pepatah, “susu sebelanga rusak karena nila setitik.”
Masyarakat adalah penilai untuk semua ini. Hal tak bisa disalahkan. Sebagai pelayanan terdepan publik, polisi adalah cermin pertama di mana negara apakah hadir atau tidak saat publik merasa ketertiban dan keamanan mereka terganggu. Pada titik inilah rakyat marah dan kecewa jika mereka melihat institusi kepolisian atau anggota institusi yang mereka harapkan menjaga mereka ternyata melakukan hal yang justru berlawanan dengan yang mereka harapkan.
Sangat berat tugas Jenderal Sigit menciptakan institusinya menjadi institusi bersih seperti diidamkan publik. Seperti kutukan, di tengah kasus Sambo ini, selalu saja ada persoalan di tubuh polisi. Inilah tantangan Kapolri. Kapolri mesti tegas dan berani menindak siapa pun -juga mereka yang berpangkat perwira tinggi- jika dinilai sebagai “nila-nila.” Sejauh kita percaya Sigit merupakan pilihan yang terbaik, kita percaya ia bisa menyelesaikan persoalan di institusinya dengan caranya. (domainhukum).
Komentar