oleh

Catatan Hukum: Tewasnya Dokter Aulia

Kementerian Kesehatan harus mengusut tuntas kasus tewasnya dokter Aulia Risma Lestari. Kegagalan mengusut siapa pun yang terlibat kasus ini akan mempengaruhi pendidikan dokter spesialis di Indonesia: kekerasan akan langgeng pada Program Pendidikan Dokter Spesialias (PPDS) tersebut.

Aulia Risma Lestari diduga tewas akibat perundungan yang diterima dari seniornya. Dokter yang tengah mengambil spesialis anestesia ini ditemukan tewas tak wajar pada 12 Agustus 2024. Pada mulanya Universitas Diponegoro, Semarang, tempat ia menimba ilmu, menyangkal terjadi perundungan pada Aulia. Belakangan terungkap ada dugaan keras ia tewas karena berkaitan  berbagai perundungan dari dari seniornya. Team Kementerian Kesehatan, misalnya, menemukan fakta bahwa hampir setiap bulan ia wajib menyetor sekitar Rp20 juta untuk seniornya. Sebagai bendahara angkatan Aulia bertanggung jawab atas ada tidaknya uang itu.

Mengenaskan bahwa para kaum intelektual yang bidang ilmunya bertugas menyelamatkan manusia itu justru memiliki prilaku yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Dokter yang dalam pandangan masyarakat mulia itu ternyata memiliki prilaku mengerikan.

Mengerikan karena ternyata perundungan semacam ini tidak hanya terjadi pada PPDS Universitas Diponegoro. Kekerasan senioritas terhadap  yunior ternyata sudah lazim terjadi dalam pendidikan dokter spesialis. Sebuah mekanisme dan kekuasaan dibuat dan tercipta secara sistematis sehingga mereka yang tak menuruti “kakak tingkat”  terancam tak lulus. Inilah wajah pendidikan dokter spesialis kita.

Kasus dokter Aulia adalah tamparan untuk pendidikan tinggi kita dan Kementerian Kesehatan. Mereka yang terbukti membuat Aulia tewas  tak layak jadi dokter. Mereka harus dipecat dari pendidikannya dan diadili. Kementerian Kesehatan harus turun tangan membenahi pendidikan kedokteran spesialis agar tak terjadi lagi kasus-kasus semacam yang dialami Aulia. (domainhukumcom)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed