Jakarta – Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menyatakan uang palsu yang diproduksi di Kampus UIN Alaudin Makassar sangat kecil kemungkinan bisa disetor ke Bank. Menurut dia, Bank memiliki mekanisme untuk mendeteksi uang palsu, demikian pula jika akan disetorkan melalui ATM. Menurut Marlison pihaknya sampai kini belum menerima laporan adanya uang palsu yang disetor melalui ATM. Ia menunjuk uang palsu itu dibuat dengan mesin cetak biasa dan bisa dikenali dengan cara meraba dan menerawang.
Berdasarkan penelitian BI, ujarnya, uang palsu tersebut memiliki kualitas yang sangat rendah dan mudah teridentifikasi sebagai uang palsu dengan cara 3 D, dilihat, diraba, diterawang.
Sebelumnya beredar kabar di medsos yang menyebut bahwa uang palsu itu bisa disetorkan ke bank melalui mesin ATM.
Sampai kini polisi telah menetapkan 17 tersangka pelaku pemalsuan uang yang dibuat di perpustakaan IAIN Alaudin. Mereka yang menjadi tersangka antara lain, Kepala Perpustakaan Andi Ibrahim. Andi sempat berencana mencalonkan menjadi bupati Barru dalam Pilkada 2024. Uang palsu yang berhasil diamankan sekitar Rp 500 juta. Sampai kini aparat terus menyelidiki bagaimana kegiatan uang palsu ini bisa berjalan bertahun-tahun tanpa ketahuan dan siapa saja yang terlibat. Uang palsu itu sendiri ditengarai telah menyebar hampir di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan. (kis)
Komentar